Senin, 28 Desember 2009

Ninja Game


Myspace Layouts!

Kamis, 16 April 2009

STANDARD COST and VARIANCE ANALYSIS

STANDARD COST and VARIANCE ANALYSIS
UNIT STANDARD
Untuk menentukan biaya standar unit untuk suatu input tertentu, dua keputusan harus dibuat :
1. Jumlah input yang seharusnya digunakan per unit output (keputusan kuantitas), yang menghasilkan standar kuantitas.
2. Jumlah yang seharusnya dibayar untuk kuantitas input yang digunakan (keputusan harga), yang menghasilkan standar harga
Perhitungan untuk unit standar yaitu :

Standar kuantitas x standar harga

Standar harga adalah tanggung jawab gabungan dari operasional, pembelian, personalia dan akuntansi. Operasional menentukan kualitas input yang dibutuhkan, personalia dan pembelian memiliki tanggung jawab memperoleh pasar kualitas input sebagaimana diminta dengan harga terendah. Tekanan pasar, kelompok dagang, dan tekanan eksternal lainnya membatasi ragam pilihan standar harga. Dalam pembuatan harga standar, pembelian harus mempertimbangkan diskon, biaya pengiriman, dan kualitas; personalia harus mempertimbangkan pembayaran pajak pendapatan, fasilitas tambahan, dan kualifikasi. Akuntansi bertanggung jawab atas pencatatan standar harga dan mempersiapkan laporan yang membandingkan kinerja aktual terhadap standar.

Tipe-tipe Standar
1. Standar ideal (ideal standards), membutuhkan efisiensi maksimum dan hanya dapat dicapai jika segala sesuatu beroperasi secara sempurna.
2. Standar yang saat ini dapat dicapai (currently attainable standards), bisa dicapai dengan beroperasi secara efisien.

Dua alasan mengapa biaya standar diterapkan
1. Untuk memperbaiki perencanaan dan pengendalian serta memperbaiki pengukuran kinerja
Standar unit adalah syarat fundamental bagi sistem anggaran fleksibel, yang merupakan kunci bagi sistem perencanaan dan pengendalian yang baik. Sistem pengendalian anggaran membandingkan biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan, dan menghasilkan adanya variansi. Dengan mengembangkan standar harga per unit dan standar kuantitas, variansi keseluruhan dapat dipisahkan menjadi variansi harga dan variansi efisiensi atau penggunaan.
2. Memfasilitasi perhitungan biaya produk
Dalam sistem perhitungan biaya standar, biaya-biaya dibebankan pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan harga untuk dibebankan pada produk dengan menggunakan standar kuantitas dan harga untuk ketiga harga pokok produksi : bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan overhead. Sebaliknya, sistem perhitungan biaya normal menentukan terlebih dahulu biaya overhead untuk tujuan perhitungan biaya produk, tetapi membebankan bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung pada produk dengan menggunakan biaya aktual. Overhead dibebankan dengan menggunakan tarif yang dianggarkan dan aktivitas aktual.
Tabel 1 : Pendekatan Pembebanan Biaya
Biaya-biaya manufaktur
Bahan baku langsung Tenaga kerja langsung Overhead langsung
Sistem perhitungan biaya aktual Aktual Aktual Aktual
Sistem perhitungan biaya normal Aktual Aktual Dianggarkan
Sistem perhitungan biaya standar Standar Standar Standar
VARIANCE ANALYSIS
SP = Standar price per unit suatu input
SQ = kuantitas standar input yang diizinkan untuk output aktual
AP = actual price per unit input
AQ = actual quantity input aktual yang digunakan



Variansi Harga dan Efisiensi
Total variansi = Variansi Harga + Variansi Penggunaan
= (AP – SP)AQ + (AQ – SQ)SP
= ((AP x AQ) – (SP x AQ)) + ((SP x AQ) – (SP – AQ))


A. Analisis Variansi : Bahan Baku
1. Pendekatan Kolom
2. Pendekatan Rumus
a. Variansi harga bahan baku (material price variance - MPV), mengukur perbedaan antara berapa yang harus dibayar untuk bahan baku dan berapa yang secara aktual dibayar.
MPV = (AP x AQ) – (SP x AQ) ….. atau….. MPV = (AP - SP) AQ
Waktu perhitungan variansi harga bahan baku dapat dihitung pada satu dari dua poin ini :
- Ketika bahan baku dikeluarkan untuk digunakan dalam produksi
- Ketika mereka dibeli, hal ini yang paling disukai
b. Variansi penggunaan bahan baku (material usage variance – MUV), mengukur perbedaan antara bahan baku langsung yang secara aktual digunakan dan bahan baku langsung yang seharusnya digunakan untuk output aktual.
MUV = (AQ – SQ) SP

B. Variansi Tenaga Kerja Langsung
1. Pendekatan kolom
2. Pendekatan rumus
a. Variansi tarif tenaga kerja (labor rate variance – LRV), menghitung perbedaan antara apa yang sudah dibayar untuk tenaga kerja langsung dan apa yang seharusnya dibayar.
LRV = (AR x AH) – (SR x AH) …. atau …. LRV = (AR – SR) AH
Dimana :
AR : Tarif upah aktual per jam
SR : Tarif upah standar per jam
AH : Jam tenaga kerja langsung aktual yang digunakan
b. Variansi efisiensi tenaga kerja (labor efficiency variance – LEV), mengukur perbedaan antara jam tenaga kerja yang secara aktual digunakan dan jam tenaga kerja yang seharusnya digunakan.
LEV = (AH x SR) – (SH x SR) …… atau …… LEV = (AH – SH) SR
Dimana :
AH : Jam aktual tenaga kerja langsung yang digunakan
SH : Jam standar tenaga kerja langsung yang seharusnya digunakan
SR : Tarif upah standar per jam

C. Analisis Variance : Biaya Overhead
1. Variansi Overhead Variabel
a. Variansi pengeluaran overhead variabel, mengukur pengaruh agregat dari perbedaan antara tarif aktual overhead variabel (actual variable overhead rate – AVOR) dan tarif standar overhead variabel (standard variable overhead rate – SVOR). Tarif aktual overhead variabel adalah overhead variabel aktual dibagi dengan jam aktual.
Variansi pengeluaran overhead variabel = (AVOR x AH) – (SVOR x AH)
= (AVOR – SVOR) AH
b. Variansi efisiensi overhead variabel, mengukur perubahan dalam konsumsi overhead variabel, yang muncul karena penggunaan efisien (atau tidak efisien) tenaga kerja langsung.
Variansi efisiensi overhead variabel = (AH – SH) SVOR

2. Variansi Overhead Tetap
a. Variansi pengeluaran overhead tetap, mengukur perbedaan antara overhead tetap aktual dan overhead tetap yang dianggarkan.
b. Variansi volume overhead tetap, adalah perbedaan antara overhead tetap yang dianggarkan dan overhead tetap yang dibebankan. Variansi volume pengaruh perbedaan output aktual dari output yang digunakan di awal tahun, untuk menghitung tarif perkiraan standar overhead tetap.


Source : Hansen Mowen : Management Accounting

Senin, 26 Januari 2009

Cintakah kita pada negara ini??

Tidak terasa dalam hitungan beberapa bulan lagi kita akan melaksanakan pesta demokrasi dalam 5 tahunan di negara tercinta ini untuk memilih para wakil rakyat di legislatif dan memilih presiden. Jika euforia om Barrack dari negeri Paman Sam sampai juga ke negara kita hanya karena si om pernah tinggal di Indonesia, apakah kita juga siap untuk merayakan kehadiran pemimpin baru di negara ini??? Akankah pesta menyambut kehadiran presiden baru kita nanti juga layaknya menyambut kemenangan presiden negara lain???
Ask u'r self....